Jumat, 18 September 2015

[REVIEW] Kupu-Kupu Salju by Felice Cahyadi


Judul : Kupu-Kupu Salju
Penulis : Felice Cahyadi
Desain Cover : Dianing Ratri
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2010
Tebal Halaman : 248 hlm ; 20 cm
ISBN : 978-979-22-6322-0


Blurb!

Sembilan tahun yang lalu, Remy memberikan sebuah buku harian terkunci kepada Alice, berjanji akan memberikan kuncinya pada hari ulang tahun gadis itu. Namun Remy tak pernah muncul, hanya meninggalkan buku harian dan kenangan yang selalu menyala di hati Alice.

Kini Alice sudah SMA. Di sekolah barunya ia bertemu Juno Wirjadinata dan Mickey Chendra-dua "pangeran" di San Christoforo School. 


Pertemuan itu masing-masing berkembang menjadi hubungan yang unik. Juno lebih suka menghindari Alice, karena ada sesuatu pada diri gadis itu yang membuat hatinya resah, sedangkan Mickey jatuh cinta kepada Alice, dan memperlakukan gadis itu bak ksatria terhadap seorang putri.


Konflik datang bersama dengan kemunculan Kiev Wardjono. Kiev, berandalan licik yang menyimpan dendam, memanfaatkan Alice untuk merusak persahabatan Juno dan Mickey.

Sementara itu tanpa Alice sadari, sosok Remy sebenarnya ada disekitarnya selama ini. Hanya saja kini ia bukan lagi seorang Remy. Keadaan telah mengubah identitasnya. Siapakah dia? Apakah Alice akan mendapatkan Remy-nya kembali?


***


Alice yang baru saja pindah sekolah ke San Cristoforo School, bertemu dengan dua lelaki, Juno dan Mickey. Pertemuan yang tidak sengaja memberikan kesan berbeda diantara keduanya. Walaupun begitu, Alice nampak santai. 
Di San Cristoforo School, terdapat geng yang bisa dibilang populer. Juno, Mickey, Maxx, Xian, dan Nero mereka berlimalah yang menjadi anggota geng populer tersebut. Namun, dibalik kesempurnaan yang mereka punya, mereka pun memiliki sisi buruknya. 

"Musim semi yang indah dan menyenangkan takkan berlangsung lama, karena akan segera menjadi musim panas yang gelisah dan menyesakkan, lalu menjadi musim gugur yang merontokkan semuanya, dan apabila berakhir dengan musim dingin yang menusuk...kamu harus siap. Tapi tak perlu khawatir, karena takdirmu seterang dan sehangat mentari pagi. Kebahagiaan tak pernah jauh dari jangkauanmu." (Hlm 112-113)



"Kupu-kupu yang hilang telah menemukan pasangannya, namun ia hadir dalam keadaan buta" (Hlm 113)


Suatu ketika Alice teringat tentang Remy, lelaki yang telah menjadi cinta pertamanya. Petemuannya dengan Remy dulu, saat masih SD terbilang singkat. Lantaran Remy pindah sekolah. Sebelumnya Remy telah memberikan kado sebuah buku harian terkunci kepada Alice. Remy pun berjanji akan memberikan kuncinya tepat pada hari ulang tahun Alice.


Bagaimana akhir kisah Alice? Siapakah Remy sebenarnya? Akankah Remy kembali untuknya? Lalu, kepada siapa cintanya akan berlabuh?


***

Buku ini sebenarnya bukan buku saya. Saya meminjamnya dari teman sekelas saya dibangku kuliah. Lantaran bosan karena tidak ada bacaan, lebih baik meminjam bukan? Gratis pula hihi :D 
Setelah melihat tahun terbitnya, wooww sudah terbit lama sekali ternyata. Buat saya, mau buku lama atau baru tetap saja sama. Mereka dapat menghadirkan dogeng-dongeng baru disepanjang malam tiba.  

Diawal-awal cerita jujur saja saya merasa jenuh. Tapi setelah lanjut ke halaman berikutnya dan berikutnya, cerita dapat mengalir dengan baik. Tokoh Alice sangat Friendly disini. Mengenal sesorang bukan hanya sekedar kenal melainkan untuk dijadikan teman/sahabat. Good. Tokoh yang tidak saya sukai disini adalah Kiev. Perilakunya sangat buruk, tidak bisa diajak berbicara baik-baik selalu saja menyelesaikan masalah dengan berkelahi. Belum lagi Seva yang amat keterlaluan posesif *bikin greget. Penggambaran tokoh disini, sekilas hampir semuanya sempurna jika dilihat dari fisik. Namun, jika dilihat dari batinnya, setiap tokoh masing-masing ada sisi buruknya. Balance.
Disini saya sama sekali tidak menemukan typo. Hanya ada satu yang mengganggu penglihatan saya yaitu pemilihan font untuk tulisannya. Terlalu besar dan jujur saja memberi efek capek pada mata saya. Yang tidak disangka-sangka di buku adalah didetik-detik ending. Penulis bisa mengecoh apa yang saya kira sebelumnya.
Overall, saya suka dengan alurnya walaupun ceritanya ringan. Namanya juga teenlit, ya kan? Bahasanya juga tidak terlalu formal dan lebih mengarah ke bahasa sehari-hari. Covernya juga manis dengan balutan warnanya yang pink :) Like It.
Dan saya akan memberikan rating 3 dari 5 bintang :)


***


Dibawah ini adalah beberapa kutipan yang ada dibuku :


"Orang macam apa yang nggak menyahut ketika ada yang bilang terima kasih?" (Hlm 44)

"Kalau lo benar, hati gue boleh buat lo. Tapi kalau lo salah, hati lo buat gue..." (Hlm 116)

"Gue... kepingin dia bahagia seperti dia selalu bikin gue dan orang lain di sekitarnya bahagia" (Hlm 138)

"Kenapa sih kayaknya gue selalu bikin dia sedih? Cuma bisa bikin dia sedih....." (Hlm 175)

"Gue nggak layak berada disini. Melihat teman dekat gue porak-poranda begitu karena keputusan paling bodoh yang pernah gue buat, membuat penyesalan ini semakin besar. Maafkan gue, Juno..." (Hlm 180)

"Suatu saat nanti aku kepingin menjadi lebih dari sekadar teman bagi Juno..." (Hlm 188)

"Mereka manusia, ketika seseorang telah menentukan pilihan, nggak ada yang bisa berbuat apa-apa, kan?" (Hlm 196)

"Mencintai nggak selalu harus memiliki kan? Lebih baik lagi kalau lo bisa jadi orang yang selalu ada untuk orang yang lo cintai. Lebih baik kalau lo bisa menjadi orang yang paling ia percaya" (Hlm 197)

"Mungkin kalau ada bintang jatuh, gue akan meminta agar bisa bertemu si kupu-kupu salju itu. Bukan dengan maksud apa-apa. Hanya sekedar ingin bertemu dengannya..." (Hlm 231)

"Apapun yang telah terjadi membuat gue semakin melihat warna-warni kehidupan. Persahabatan, cinta, kenangan, ego, bahkan garis kehidupan itu sendiri. Semakin gue merasa dekat dan menyayangi hidup ini, semakin gue bersyukur atas apa yang terhampar dihadapan gue hingga saat ini " (Hlm 245)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar