Selasa, 23 Juni 2015

Flash Fiction : Mata Hati





Matanya menggembung ulah airmata yang ia tahan. Balutan gaun kebaya putih nampak elok dibalik cermin dihadapannya.

" Apakah aku sanggup dengan pilihan ini? " batin Melvin terus bertanya

Diambang pintu pengantin pria tampak gelisah. Namanya Rey. Diliriknya jam, tengah menunjukkan pukul 09.45 itu artinya 15 menit lagi ijab kabul akan segera dimulai.

" Kemana dia, lama sekali "

***

" Apa kau mencintaiku Melvin ? " tanya Rey

" Iya, tentu saja "
Jawaban terpaksa yang harus dilontarkan Melvin. Sejujurnya ada satu nama yang sudah lama menjadi tambatan hati Melvin. Bukan Rey melainkan Liem.

" Bohong!! Aku tidak melihat ada cinta dimatamu " gertak Rey

Melvin diam. Ia tidak tau harus bagaimana. Yang ia tau saat ini adalah ia akan menikah dengan orang yang tidak dicintainya.

" Mel, lihatlah siapa yang ku bawa "

Pria bertubuh tinggi itu sudah berdiri disamping Rey. Sosoknya sudah tidak asing lagi bagi Melvin.

" Liem " seru Melvin

" Dialah yang pantas bersanding denganmu " ucap Rey seraya pergi meninggalkan Liem dan Melvin berdua.


#FFMataHati

Sabtu, 06 Juni 2015

Asing





Siang itu, kita seperti orang asing. Tidak saling sapa bahkan menoleh pun enggan.  Sikap dinginmu membuatku resah. Ada apa dengan kita? Sebelumnya kita sedekat nadi.

" Tesa " sapa Rian senyum

Aku menoleh seraya tersenyum balik padanya. Wajahnya cerah seperti cahaya syurga. Pandangannya penuh dengan arti. Namun, waktu menjungkir balikan semuanya tanpa permisi. Semuanya hilang.

Kau berubah 99% dari biasanya. Kamu dengan kesibukkanmu dan aku dengan kesibukkanku. Aku tau disela-sela kesibukkanmu, ada orang lain yang mengisi hari-harimu.

Inikah akhir dari kepingan puzzle itu? Berakhir dengan tanpa alasan.

Tuhan, aku ingin tetap melihatnya.



#FFKasihTakSampai