Rabu, 24 Desember 2014

Mini Drama Bahasa Inggris untuk 3 orang


Disini gue mau berbagi aja.
Mini drama ini ada karna salah satu dosen bahasa inggris yang ngajar dikelas gue sebut saja Mrs Mutia memberi tugas buat mini drama dengan menggunakan bahasa inggris. Baru kali ini gue drama make bahasa inggris. Rasanya engga enak bgt yak. Engga bisa asal ceplas ceplos hahaha...
Berasa formal begimana gitu.

Yaudah langsung aja engga usah lama" basa basinya hoho..  ini dia.


Tari : Sebagai Asisten Manager PT. Maju Mundur Cantik
Puji : Sebagai Sutradara
Afika : Sebagai Artis

Tempat : Cafe dan Lokasi Syuting


*At Cafe

Afika : Sorry, I come late. Jakarta is always jammed

Tari   : No problem, Fika the reason why I called you last night and why I told you to come here because I want you to join in my project

Afika : What cooperation?

Tari   : My company have a new drink product and I think your fit to be the drink icon

Afika : I think this week I have a lot of spare time

Tari   : Really? Its deal? And the first I want you to read this and sign here

Afika : Ok deal. I hope this project will be a success


*At shooting location


Puji   : Fika, you must follow me..
            You drink Vit Levite, and then you say " Vit Levite, perfect combination of water and delicious fruit " okey?

Afika : Okey..

*camera roooollll action

Puji   : Ka, your dialogue. Your dialogue.
            Put the bottle.

*pause

Tari   : Vit Levite perfect combination of water and delicious fruit, make can't stop drink, tasty, fresh light

*play

Afika : Yah, exhausted

Puji    : Hadehh..


The End

Ya begitu lah ceritanya, Harap maklumi dengan bahasa, kosakata, grammar yg dipakai. Hahaha...
Makasih loh buat iklan Vit Levite terinspirasi banget. Sayang banget sekarang udah engga ada, padahal lucu hihihi. Yang tau pasti ngakak :D
Bukan itu aja, makasih juga loh respon baiknya dari temen" sekelas dan mrs mutia. Berarti engga krik krik krik alias engga garing hoho. 

Okeh gitu aja, makasih sebelum nya udah mau mampir :)


Senin, 22 Desember 2014

Happy Mother's Day









Tuhan, maafkanlah diriku ini
Yang selalu mengabaikan nasehatnya
Yang selalu membuatnya kecewa
Yang selalu membuat hatinya sedih

Ibu...
Terimakasih atas segala jasamu
Sudah 19th aku bersamamu
Semua yang ada pada di dirimu aku hafal

Ibu..
Terimakasih telah merawatku dengan penuh kesabaran
Kasihmu tak terhingga sepanjang masa
Tanpa pamrih dan menuntut balas budi

I Love You Mom,
You're My Angel...
You're My Hero..
You're My Everyting...


HAPPY MOTHER'S DAY
SELAMAT HARI IBU, BUAT MAMA SEDUNIA :)

Rabu, 10 Desember 2014

Pergi Hilang dan Lupakan



" Bukan aku yang ingin pergi, tapi kaki ini yang bergerak melangkah "
" Bukan aku yang ingin menghilang, tapi rasa yang menuntunku untuk lenyap "
" Bukan aku yang ingin melupakan, tapi kau yang membuat segalanya menjadi hilang "



" Kemana kau yang dulu, kau yang selalu ada didekatku "
" Kemana kau yang dulu, kau yang selalu mengisi hari-hari kosongku "
" Kemana kau yang dulu, kau yang selalu menghabiskan waktumu untukku "
" Kemana kau yang dulu, kau yang selalu menghiburku ketika ku larut dalam kesedihan "
" Kemana kau yang dulu, kau yang selalu menasehatiku dikala ku berbuat salah "


" Saat ini, keadaan tak lagi sama "
" Saat ini, 99% kau berubah "
" Saat ini, ada kemungkinan kau sibuk dengan duniamu "
" Saat ini, kau seperti orang asing yang tak ku kenal "
" Saat ini, bahkan kau diamkan aku "


Iam Alone In Here :'(



Selasa, 09 Desember 2014

Kehilangan :'(

Pernah ngga sih kalian ngerasain yang namanya "KEHILANGAN" ?
Pasti pernah dong yak.
Gimana sih rasanya kehilangan itu?
Apalagi kehilangan seseorang yang deket banget sama kita. Entah itu orangtua, saudara, temen, sahabat, bahkan pacar sekalipun.
Gimana sih rasanya?

Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian maupun keseluruhan.
Kehilangan merupakan perpisahan yang tak diinginkan yang kemungkinan besar tak lagi kembali.
Kehilangan bukan saja seperti kehilangan seseorang saja melainkan bisa kehilangan benda, jiwa, perasaan, harga diri, kesempatan, kepercayaan dll.

Menurut aku, rasanya kehilangan itu sakit banget ya dan kerasa banget bedanya saat ada menjadi tak ada.
Apasih penyebab nya hilang?.
Mungkin dia dan mereka menemukan temen baru, sahabat baru, deket sama yang baru. Entahlah.

" Kenapa harus datang jika akhirnya kau akan pergi "
" Kenapa berubah ketika dunia tak mengharapkan itu "
" Kenapa menjauh ketika kita sudah sedekat ini "
" Kenapa lebih banyak diam ketika aku menegormu "
" Kenapa cuek ketika dihadapan aku "

Entah siapa yang mesti disalahkan.
Dia, mereka, atau aku..


Rabu, 03 Desember 2014

Cerpen : Cinta yang tak berujung

Saat itu Tisa baru saja lulus dari SMP dengan nilai yang memuaskan. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan SMA nya di Pondok Pesantren. Singkat cerita, hari pertama di pondok ia mendapati banyak teman. Dikamarnya, hanya ia dan sepupunya lah santri yang berasal dari jakarta. Dikamar pula tidak hanya terisi oleh satu angkatan, ada kaka kelas dan adek kelas. Dari sekian banyak ponpes yang ada, ia lebih memilih yg berada di daerah Jawa. Teman-temannya pun berasal dari berbagai daerah. Lokasi ponpes ini pun di daerah gunung, kebayang kan gimana hawanya?. Disini pondok untuk putra dan putri dipisah. Ngga mungkin kan dicampur?.

Kalau tadi bicara tentang pondoknya, nah sekarang bicara tentang sekolah nya. Jarak antara pondok dengan sekolah lumayan dekat. Jadi, tak perlu kendaraan. Tisa berniat ingin mengambil jurusan Ips.

Suatu ketika di dalam kamar. Tisa dan sepupunya sebut saja Via sedang asik ngobrol-ngobrol.
"Gimana Vi sama cowo lo?  Dia udah tau kalo lo lanjut disini?" Tanya Tisa.
"Udah sih, tapi... " Via tak melanjutkan perkataannya.
"Tapi kenapa Vi? Apa reaksi dia? "
"Dia mutusin gue gitu aja dengan alasan dia ngga sanggup yang namanya LDRan".
"Terus...? Kok tampang lo ngga ada sedih-sedihnya Vi? Haha.. "
"Iyalah, ngapain sedih justru gue bersyukur akhirnya terbebas juga sama makhluk yang bernama cowok. Haha" ucap Via sambil tertawa.
Tia mulai risih karna sedari tadi ada kaka kelas yang memperhatikan nya dan sepupunya berbicara dengan tatapan yang sinis. "Ya ampun tuh kaka kelas kenapa deh ngeliatin nya gitu amat. Emang ada yang aneh sama gue?perasaan engga deh" kata Tisa dalan hati.

Sudah 3 hari Tisa dan Via sepupunya berada dipondok. Peraturan-peraturan yang ada mereka jalankan tanpa melanggarnya satu pun.
Saat itu waktu jam makan siang, seperti biasa Tisa dan Via selalu berkumpul dengan teman sekamar nya. Tiba-tiba ada adek kelas yang menegor Tisa "Mba Tisa, lain kali jangan ngomong pake gue lo ya " ucap Andin yang masih duduk dibangku 2 SMP.
"Loh?  Kenapa emang ndin?" Tanya Tisa.
"Engga papa sih mba. Cuma takutnya ada yang engga suka".
"Oh okeh lah klo begitu".

*(Singkat cerita) Ramadhan telah tiba. Segala aktivitas dipondok makin bertambah. Seperti ngaji kitab, al quran dll. Kebetulan siang sesudah sholat dzuhur ada pengajian kitab di mushola. Pengajian nya dicampur dengan anak putra. Hanya dinding yang berteman kaca sebagai pembatasnya. Pertama kali nya juga Tisa mengaji dicampur seperti itu.
Ketika Tisa sedang memperhatikan dan menulis apa yang telah dijelaskan ustadz tiba-tiba terdapat kertas yg digulung-gulung menyerupai bola kecil ada tepat berada di atas buku kitabnya. Tisa pun langsung melihat isi dari tulisan tersebut "Hey berbaju biru, boleh kenalan" . Saat itu memang Tisa sedang memakai baju biru. Tisa melirik kanan dan kiri. "Siapa yg mengirim tulisan ini? " pikirnya dalam hati. "Ah entahlah aku tak peduli".
Tisa fokus kembali dengan apa yg dijelaskan oleh ustadz di depan.  Dan lagi-lagi ada yang melemparinya dengan kertas dari samping kanannya. Samping kanannya adalah santri putra. Tisa penasaran siapa yg melemparinya daritadi dengan kertas bertuliskan kata kata engga jelas itu. Diseberang terlihat seseorang menggunakan baju koko putih dan memakai peci hitam. Ia tersenyum pada Tisa. Tisa tak mempedulikan akan hal itu. Ia tetap fokus dengan kitabnya. Lagi-lagi disebrang melempari nya dengan kertas sehingga Tisa menjadi kesal. Saat itu pengurus pondok (kaka kelas yg menjadi pengurus) menegur nya agar tidak berisik. Bukan hanya menegur tapi melihatnya dengan sinis tanda tak suka dengan nya.

*keesokan harinya di lab komputer.
Tisa penasaran dengan tulisan terkhir yang ia dapat kemaren. Dibukanya akun Facebook nya dan mengetik sesuai email yang tertera di kertas kecil itu. "Subhanallah cakep bener nih orang, putih manis pula hihi" gumamnya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri. "Weh, ngapain lo senyam senyum sendiri" ucap Via sambil menyenggol tangan Tisa.
"Tidak papa" Tisa langsung buru" mengklik tulisan Tambahkan Teman dan melogout akun Facebook nya karna bel tanda masuk kelas telah berbunyi.

*pulang sekolah. Tisa agak telat saat itu. Mau berangkat sekolah dan pulang sekolah pasti melewati asrama putra. Ketika Tisa dan Via sedang asik bercanda-canda sambil berjalan menuju asrama. Ada sesuatu yang membuatnya terdiam dan berhenti bercanda. Dia, ya dia. Seseorang yang kemarin melemparinya kertas.berada tepat di pintu gerbang asrama putra. Dia kembali tersenyum pada Tisa. Tisa tertunduk malu dan enggan melihatnya. Karna dia sadar saat itu sedang bulan ramadhan dan berpuasa.

*1 minggu kemudian
"Tis, buruan udah telat nih. Udah dimulai tuh ngaji nya". Ucap Via
"Kamu duluan aja Vi, aku masih nyari kitabku engga tau ini dimana nyimpennya".
"Yaudah, aku duluan" kata Via sambil melangkahkan kaki nya keluar kamar menuju mushola.
"Akhirnya, nih kitab ketemu juga". Tisa langsung berlari keluar kamar hendak ke mushola. Tisa berlari karna tak ingin ketinggalan pengajiannya itu. Dari arah yang berlawanan tiba-tiba ada seseorang yang berlari juga menuju mushola. "Astagfirulloh al'adzim, untung engga nabrak" kata Tisa yang langsung memberhentikan kaki nya itu. Ternyata seseorang itu adalah Farel. Lelaki yang selalu tersenyum padanya. Ternyata Farel juga terlambat. Tisa mengetahui namanya saat waktu di lab komputer waktu itu.

Hari demi hari telah terlewatkan. Hingga akhirnya liburan tiba. Hari dimana Tisa, Via dan santri putri tunggu. Liburan bersama dirumah, merayakan lebaran idul fitri dirumah. Membuat Tisa sangat senang dan sudah merindu akan suasana rumah.
Tisa dan Via dijemput oleh orangtua nya. Tak banyak baju yang mereka bawa ke rumah. Karna dirumah pun ada.

*(singkat cerita) Lebaran Idul Fitri.
Hp Tisa bunyi, ternyata ada sms masuk. Tidak ada nama melainkan nomer baru. Yang isinya:
" Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin ".

Tisa membalasnya:
" Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf dan Lahir Batin juga. Maaf dengan siapa ini?".

Ternyata yang sms Tisa adalah Farel. Betapa senang nya Tisa karna Farel menghubunginya. Pada akhirnya Tisa dan Farel semakin dekat dan dekat. Tapi, mereka tak ada pemikiran sedikit pun mau diapakan hubungan mereka kedepannya. Biar waktu yang menjawab semuanya.

*kembali ke pondok
"Vi, kamu tau engga. Aku makin deket loh sama dia hihi" kata Tisa.
"Deket sama siapa Tis? Kamu lagi jatuh cinta ya?"
"Sama Farel Vi, sama Farel. Emm engga tau deh klo itu" ucap Tisa sambil senyum-senyum gaje.
"Wah beneran inimah namanya jatuh cinta".
"Soktau kamu Vi, Haha emang kamu tau apa itu cinta? Kamu aja jomblo " ledek Tisa pada Via
"Sial kau Tis, biar jomblo begini tapi tetep kece kan hihi" memuji diri sendiri.
"Vi, kamu udah betah belum disini?" Tanya Tisa.
"Belum rasanya aku engga betah pengen pindah aja" jawab Via.
"Betah-betahin Vi kesian ortu kamu".
Via hanya mengangguk.

Beberapa hari kemudian Tisa menuliskan sesuatu di selembar kertas yang isinya:
" Vi, semoga kamu betah ya dipondok. Aku pindah sekolah Vi, aku akan selalu mendoakanmu yang terbaik. Amin. Jaga dirimu baik-baik Vi. Salam Tisa ".


Via menghabiskan waktunya dipondok tanpa Tisa. Sedangkan Tisa sudah masuk di sekolah barunya. Seiring berjalan nya waktu Tisa sangat merindukan suasana pondok. Entah ada yang hilang rasanya. Ya, bukan saja merindukan teman-teman nya melainkan sosok Farel juga. Bagaimana keadaannya sekarang? Baik-baik atau tidak. Tisa pun langsung membuka akun Facebook nya. Seketika itu juga isi beranda Tisa ramai. Tisa yang membaca pun sontak kaget dan tak percaya. " Engga mungkin,  engga mungkin Farel jadian sama Via. Engga mungkin". Tisa pun menangis sejadi jadinya. Kenapa sepupunya itu mengkhianatinya. Padahal Via tau kalo selama ini Tisa dekat dan memendam rasa kepada Farel. Tisa pun langsung mengirim sms pada Via:
" lo jadian Vi sama Farel? Tega lo Vi. Padahal kan lo tau klo gue deket bahkan gue ada rasa sama dia. Kenapa?  Pager makan tanaman lo!!!! ".
Tisa mengirim sms karna ia tau kalau Via membawa handphone secara diam-diam.
" Maafin gue Tis, gue engga tau harus jawab apa. Tiba-tiba dia nembak gue gitu aja. Gue bingung" balas Via.

"Tapi kan lo tau Vi, gue ada rasa sama dia. Gue benci sama lo Vi gue benci!!!".

"Maafin gue Tis, maafin gue".

Tisa tak membalas smsnya lagi. Kesal, marah, emosi kini yang dirasa. Muak akan semuanya. Tiba-tiba Farel meneleponnya.
"Hallo Tis, lo engga papa kan? ".
"Kaya gini lo bilang engga papa rel?".
"Lo nangis Tis, maafin gue Tis gue engga bermaksud ngebuat lo jadi kaya gini. Gue sayang Tis sama lo. Sayang banget"  jelas Farel.
"Kalo lo sayang sama gue. Kenapa lo jadian sama sepupu gue sendiri? Hah!! Gue benci sama lo rel gue benci!!".
Tisa langsung mematikan handphone nya.

Pada akhirnya Tisa mengikhlaskan semuanya. Sampai akhirnya kita bertiga sama sama lulus dari SMA. Farel sempat menghubunginya untuk mengajak kuliah bareng di satu kampus. Namun keadaan tak sesuai dengan yang diharapkan. Farel masuk ke perguruan tinggi di daerah jakarta barat. Sedangkan Tisa di daerah tangerang. Bahkan hubungan antara Farel dan Via tidak lagi satu alias putus. Farel dengan kesibukannya dan Tisa dengan kesibukannya. Karna sama sama sibuk. Mereka berdua jarang mengasih kabar satu sama lain. Bahkan hampir tidak pernah. Dan kabarnya lagi Farel sudah mempunyai couple baru. Tentunya satu kampus dengan nya. Perasaan Tisa biasa saja karna dia sudah tau bagaimana Farel sebenarnya. Tisa pun memutuskan untuk melupakan nya.

TAMAT

Create: Afika Yulia Sari

Selasa, 02 Desember 2014

Cerpen : Jilbab, Mahkotaku

Namaku Aisyah. Aku telah menduduki bangku SMP. Awalnya, aku bertemu dengan sosok seorang perempuan manis mengenakan pakaian islami dan tertutup rapat yang berbalut jilbab putih dikepalanya. Pada saat itu, kami sama-sama sedang menunggu angkutan umum. Sesekali ia melihat dan tersenyum kepadaku. Aku pun membalas senyumannya. Angkutan umum yang kami tunggu akhirnya datang. Di dalam kami duduk bersebelahan.

"Subhanallah, cantik dan adem sekali melihat wajah nya dengan sedekat ini" dalam hatiku berbicara.

Ku beranikan diri untuk sekedar menanyakan nama nya. "Maaf, bolehkah aku mengenalmu?" Tanyaku.
"Ana Fatimah" jawabnya singkat.
"Nama yang bagus, aku Aisyah senang berkenalan denganmu".
"Senang berkenalan denganmu juga ya ukhti".

Sepanjang perjalanan ia hanya diam dan diam. Tak lama ia menegorku dan berkata "Ukhti, rambutmu bagus tapi lebih bagus lagi jika kau tutupi dengan mahkotamu".
"Aku tak mengerti apa yang kau katakan. Maksudmu?" tanyaku polos.
"Rambutmu bagus, namun lebih bagus lagi jika kau tutupi dengan mahkotamu yaitu jilbab" jelasnya sambil tersenyum melihatku dengan kepolosanku.
Aku pun berfikir "Apakah ia sedang menyindirku? atau seakan-akan hendak menyuruhku untuk memakai jilbab sepertinya? Ah entahlah".

"Afwan ukhti, saya duluan" Katanya seraya pamit kepadaku ketika hendak bersiap-siap turun dari angkot. Seketika itu pula fatimah membangunkan lamunanku. "Ia silahkan, kapan kita bisa bertemu lagi?" tanyaku
"Insyaallah, akan tiba saatnya jika allah menghendaki" jawabnya sambil menuruni angkutan yang di tumpanginya.
Aku melihat ia dari jendela melambaikan tangan dan tersenyum ke arahku. Aku pun membalasnya dan serasa tak ingin lepas dari pandangan itu.

Keesokan harinya disekolah ku dapati pelajaran Akidah Akhlak yang membahas tentang jilbab. Ada rasa keingintahuan yang terbesit dalam diriku mengenai apa itu jilbab dan apa fungsinya. "Bu, apa hukum bagi perempuan muslimah yang memakai jilbab? dan apa fungsi dari jilbab itu sendiri?" tanyaku memberanikan diri.

"Hukum memakai jilbab bagi perempuan itu wajib sebagaimana yang telah dijelaskan didalam Al-Quran dan Hadist. Sedangkan fungsi dari jilbab itu sendiri adalah untuk menutupi aurat" jawab bu eni.

"Tapi bu, bagaimana jika perempuan itu belum sanggup memakai jilbab?" tanyaku lagi penasaran.

"Apabila perempuan itu belum sanggup memakainya, masih diperbolehkan tpi alangkah baik nya sedikit demi sedikit belajar untuk membiasakan diri untuk berjilbab. Apa kamu berniat untuk memakai jilbab Aisyah? " tanya bu Eni padaku.

"Insyaallah, jika hati ini sudah benar-benar matang".

"Alhamdulillah, sebaiknya niatkan dari hati dan yakin dengan sepenuh hati dan tidak berniat untuk melepaskannya lagi".

1 tahun kemudian. Aku telah menduduki bangku SMA.

"Subhanallah nak, kau cantik sekali mengenakan jilbab itu" puji bunda Aisyah yang sedari tadi memperhatikanku bercermin dibalik pintu.
"Terimakasih bunda" kataku sambil memeluk bunda. "Apakah kau sudah benar-benar mantap dan tak ingin melepasnya lagi nak?".
"Sungguh, aku sudah benar-benar yakin dan bertekad untuk memakainya hari ini, esok dan seterusnya".
"Ingatlah nak, jilbab bukan bertujuan untuk mempercantik diri melainkan untuk menutupi aurat dan menjagamu dari hal-hal yang tidak diinginkan" jelas bunda Aisyah.
"Iya bunda, Aisyah mengerti".

2 bulan kemudian.

"Aisyah? Ini beneran kamu?" ucap Fahmi kaget setelah melihat perubahanku saat ini. Fahmi adalah anak dari salah satu teman bundaku. Ia berasal dari keluarga baik-baik dan terpandang. Ayah Fahmi seorang Ustadz. Hari itu kebetulan Fahmi sedang berkunjung dan bersilaturahmi ke rumahku.

"Iya kenapa mi? Ada sesuatu yang aneh denganku?" tanyaku balik.
"Subhanallah, sungguh kau telah banyak berubah Aisyah" kata Fahmi terkagum.
"Alhamdulillah Syukron ya akhi, sebenarnya diriku masih dalam tahap belajar. Maukah kau mengajariku segala tentang agama?" pinta Aisyah.
"Dengan senang hati ya ukhti".
"Syukron Katsiron".
"Sudah lama kita tak berjumpa ya?" ucap Fahmi. "Terakhir kali kita bertemu waktu SD. Apa kau ingat?".
"Tentu saja aku ingat, mana mungkin aku lupa".
Fahmi hanya tersenyum. Aku pun bangun dari Sofa, belum melangkahkan kaki Fahmi menegorku "Kau mau kemana?".
"Aku ingin pergi ke toko buku, ada beberapa buku yang harus ku beli".
"Boleh aku ikut menemanimu? Aku takut kau kenapa-kenapa" ucapnya khawatir.
"Tentu saja" jawabku singkat sambil mengambil tas.


*Di Taman
"Berapa banyak buku yang kau beli?" tanya Fahmi.
"Hanya 5"
Tiba-tiba aku melihat sosok perempuan. Perempuan itu seperti aku kenal. Tapi siapa?  "Iya aku ingat, Fatimah. Perempuan yang tempo dulu bertemu denganku" ucapku dalam hati.
"Kau kenapa Aisyah?" tanya Fahmi yang sedaritadi melihatku diam. Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku hanya fokus tertuju pada perempuan itu. Perempuan yang sudah tak asing lagi dimataku. Tak ada yang berubah darinya, hanya saja ia membawa sebuah tongkat. Astagfirullah..
"Apa ia tak bisa melihat?" pikirku dalam hati.
Aku pun bergerak mendekatinya, disusul pula Fahmi dari belakang.
"Assalamualaikum Fatimah" sapaku pada Fatimah.
"Waalaikumsalam, afwan anda siapa?"
Aku langsung mengajaknya duduk dibangku taman yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ana Aisyah. Apa kau mengenaliku? Tempo dulu kita pernah bertemu".
"Na'am ya ukhti, ana ingat. Kaifaha luki?".
"Alhamdulillah ana bikhoir, kau sendiri?".
"Alhamdulillah ana juga baik-baik saja".
"Afwan ya ukhti, aku ingin menanyakan sesuatu. Mengapa kau bisa seperti ini?".
"1 tahun yang lalu aku tertimpa musibah kecelakaan saat mengendarai mobilku. Alhamdulillah Allah masih mengizinkanku hidup dan bertemu denganmu hanya saja aku tak dapat melihat" jelas Fatimah. "Ya ukhti, mana rambutmu? Kau sudah berjilbab?" tanya Fatimah sambil meraba kepalaku.
"Na'am Fatimah. Kau yang telah menyadarkanku betapa pentingnya jilbab sehingga aku berniat dan yakin untuk memakainya karna Allah".
"Alhamdulillah, sayang sekali aku tak dapat melihatmu. Pasti kau cantik sekali Aisyah".
Air mataku pun menetes tak kuat untuk menahannya. Aku langsung memeluk Fatimah seakan membalaskan rindu yang ku tanam selama ini.

*Di rumah sakit
"Apa kau yakin ingin mendonorkan matamu untuknya?" tanya Fahmi padaku.
"Iya mi, aku yakin dengan seyakin-yakinnya. Doakan yang terbaik ya". ucapku meninggalkan Fahmi menuju ruang operasi.

*Kamar rawat pasien
(Membuka matanya perlahan-lahan) "Bismillah, Subhanallah Allahu Akbar. Alhamdulillah aku bisa melihat lagi dok" ucap Fatimah senang.
"Dok, bolehkah aku bertemu dengan pendonorku?" pintanya.
"Tentu saja".

Seorang perempuan dan laki-laki memasuki kamar dimana Fatimah berada. Perempuan itu duduk dikursi roda dengan memakai pakaian tertutup dan berjilbab. Nampaknya Fatimah mengenaliku.
"Aisyah, mengapa kau melakukan hal ini?" Fatimah mendekatiku. Kenapa kau mendonorkan matamu untukku?".
"Aku ingin mengobati kesedihanmu selama 1 tahun ini Fatimah. Dan aku ingin kau melihatku memakai jilbab ini" jelas Aisyah.
"Subhanallah Aisyah, kau sangat cantik memakainya. Aisyah, lalu bagaimana denganmu? Kau tak bisa melihat sepertiku."
"Aku ikhlas mendonorkannya untukmu Fatimah. Untuk itu aku ingin merasakan apa yang kau rasakan dulu."
Fatimah langsung memelukku erat dan menangis sejadi-jadinya. Tak berhenti-hentinya ia mengucapkan terimakasih padaku. "Syukron Aisyah syukron."



TAMAT

Create: Afika Yulia Sari