Rabu, 03 Desember 2014

Cerpen : Cinta yang tak berujung

Saat itu Tisa baru saja lulus dari SMP dengan nilai yang memuaskan. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan SMA nya di Pondok Pesantren. Singkat cerita, hari pertama di pondok ia mendapati banyak teman. Dikamarnya, hanya ia dan sepupunya lah santri yang berasal dari jakarta. Dikamar pula tidak hanya terisi oleh satu angkatan, ada kaka kelas dan adek kelas. Dari sekian banyak ponpes yang ada, ia lebih memilih yg berada di daerah Jawa. Teman-temannya pun berasal dari berbagai daerah. Lokasi ponpes ini pun di daerah gunung, kebayang kan gimana hawanya?. Disini pondok untuk putra dan putri dipisah. Ngga mungkin kan dicampur?.

Kalau tadi bicara tentang pondoknya, nah sekarang bicara tentang sekolah nya. Jarak antara pondok dengan sekolah lumayan dekat. Jadi, tak perlu kendaraan. Tisa berniat ingin mengambil jurusan Ips.

Suatu ketika di dalam kamar. Tisa dan sepupunya sebut saja Via sedang asik ngobrol-ngobrol.
"Gimana Vi sama cowo lo?  Dia udah tau kalo lo lanjut disini?" Tanya Tisa.
"Udah sih, tapi... " Via tak melanjutkan perkataannya.
"Tapi kenapa Vi? Apa reaksi dia? "
"Dia mutusin gue gitu aja dengan alasan dia ngga sanggup yang namanya LDRan".
"Terus...? Kok tampang lo ngga ada sedih-sedihnya Vi? Haha.. "
"Iyalah, ngapain sedih justru gue bersyukur akhirnya terbebas juga sama makhluk yang bernama cowok. Haha" ucap Via sambil tertawa.
Tia mulai risih karna sedari tadi ada kaka kelas yang memperhatikan nya dan sepupunya berbicara dengan tatapan yang sinis. "Ya ampun tuh kaka kelas kenapa deh ngeliatin nya gitu amat. Emang ada yang aneh sama gue?perasaan engga deh" kata Tisa dalan hati.

Sudah 3 hari Tisa dan Via sepupunya berada dipondok. Peraturan-peraturan yang ada mereka jalankan tanpa melanggarnya satu pun.
Saat itu waktu jam makan siang, seperti biasa Tisa dan Via selalu berkumpul dengan teman sekamar nya. Tiba-tiba ada adek kelas yang menegor Tisa "Mba Tisa, lain kali jangan ngomong pake gue lo ya " ucap Andin yang masih duduk dibangku 2 SMP.
"Loh?  Kenapa emang ndin?" Tanya Tisa.
"Engga papa sih mba. Cuma takutnya ada yang engga suka".
"Oh okeh lah klo begitu".

*(Singkat cerita) Ramadhan telah tiba. Segala aktivitas dipondok makin bertambah. Seperti ngaji kitab, al quran dll. Kebetulan siang sesudah sholat dzuhur ada pengajian kitab di mushola. Pengajian nya dicampur dengan anak putra. Hanya dinding yang berteman kaca sebagai pembatasnya. Pertama kali nya juga Tisa mengaji dicampur seperti itu.
Ketika Tisa sedang memperhatikan dan menulis apa yang telah dijelaskan ustadz tiba-tiba terdapat kertas yg digulung-gulung menyerupai bola kecil ada tepat berada di atas buku kitabnya. Tisa pun langsung melihat isi dari tulisan tersebut "Hey berbaju biru, boleh kenalan" . Saat itu memang Tisa sedang memakai baju biru. Tisa melirik kanan dan kiri. "Siapa yg mengirim tulisan ini? " pikirnya dalam hati. "Ah entahlah aku tak peduli".
Tisa fokus kembali dengan apa yg dijelaskan oleh ustadz di depan.  Dan lagi-lagi ada yang melemparinya dengan kertas dari samping kanannya. Samping kanannya adalah santri putra. Tisa penasaran siapa yg melemparinya daritadi dengan kertas bertuliskan kata kata engga jelas itu. Diseberang terlihat seseorang menggunakan baju koko putih dan memakai peci hitam. Ia tersenyum pada Tisa. Tisa tak mempedulikan akan hal itu. Ia tetap fokus dengan kitabnya. Lagi-lagi disebrang melempari nya dengan kertas sehingga Tisa menjadi kesal. Saat itu pengurus pondok (kaka kelas yg menjadi pengurus) menegur nya agar tidak berisik. Bukan hanya menegur tapi melihatnya dengan sinis tanda tak suka dengan nya.

*keesokan harinya di lab komputer.
Tisa penasaran dengan tulisan terkhir yang ia dapat kemaren. Dibukanya akun Facebook nya dan mengetik sesuai email yang tertera di kertas kecil itu. "Subhanallah cakep bener nih orang, putih manis pula hihi" gumamnya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri. "Weh, ngapain lo senyam senyum sendiri" ucap Via sambil menyenggol tangan Tisa.
"Tidak papa" Tisa langsung buru" mengklik tulisan Tambahkan Teman dan melogout akun Facebook nya karna bel tanda masuk kelas telah berbunyi.

*pulang sekolah. Tisa agak telat saat itu. Mau berangkat sekolah dan pulang sekolah pasti melewati asrama putra. Ketika Tisa dan Via sedang asik bercanda-canda sambil berjalan menuju asrama. Ada sesuatu yang membuatnya terdiam dan berhenti bercanda. Dia, ya dia. Seseorang yang kemarin melemparinya kertas.berada tepat di pintu gerbang asrama putra. Dia kembali tersenyum pada Tisa. Tisa tertunduk malu dan enggan melihatnya. Karna dia sadar saat itu sedang bulan ramadhan dan berpuasa.

*1 minggu kemudian
"Tis, buruan udah telat nih. Udah dimulai tuh ngaji nya". Ucap Via
"Kamu duluan aja Vi, aku masih nyari kitabku engga tau ini dimana nyimpennya".
"Yaudah, aku duluan" kata Via sambil melangkahkan kaki nya keluar kamar menuju mushola.
"Akhirnya, nih kitab ketemu juga". Tisa langsung berlari keluar kamar hendak ke mushola. Tisa berlari karna tak ingin ketinggalan pengajiannya itu. Dari arah yang berlawanan tiba-tiba ada seseorang yang berlari juga menuju mushola. "Astagfirulloh al'adzim, untung engga nabrak" kata Tisa yang langsung memberhentikan kaki nya itu. Ternyata seseorang itu adalah Farel. Lelaki yang selalu tersenyum padanya. Ternyata Farel juga terlambat. Tisa mengetahui namanya saat waktu di lab komputer waktu itu.

Hari demi hari telah terlewatkan. Hingga akhirnya liburan tiba. Hari dimana Tisa, Via dan santri putri tunggu. Liburan bersama dirumah, merayakan lebaran idul fitri dirumah. Membuat Tisa sangat senang dan sudah merindu akan suasana rumah.
Tisa dan Via dijemput oleh orangtua nya. Tak banyak baju yang mereka bawa ke rumah. Karna dirumah pun ada.

*(singkat cerita) Lebaran Idul Fitri.
Hp Tisa bunyi, ternyata ada sms masuk. Tidak ada nama melainkan nomer baru. Yang isinya:
" Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin ".

Tisa membalasnya:
" Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf dan Lahir Batin juga. Maaf dengan siapa ini?".

Ternyata yang sms Tisa adalah Farel. Betapa senang nya Tisa karna Farel menghubunginya. Pada akhirnya Tisa dan Farel semakin dekat dan dekat. Tapi, mereka tak ada pemikiran sedikit pun mau diapakan hubungan mereka kedepannya. Biar waktu yang menjawab semuanya.

*kembali ke pondok
"Vi, kamu tau engga. Aku makin deket loh sama dia hihi" kata Tisa.
"Deket sama siapa Tis? Kamu lagi jatuh cinta ya?"
"Sama Farel Vi, sama Farel. Emm engga tau deh klo itu" ucap Tisa sambil senyum-senyum gaje.
"Wah beneran inimah namanya jatuh cinta".
"Soktau kamu Vi, Haha emang kamu tau apa itu cinta? Kamu aja jomblo " ledek Tisa pada Via
"Sial kau Tis, biar jomblo begini tapi tetep kece kan hihi" memuji diri sendiri.
"Vi, kamu udah betah belum disini?" Tanya Tisa.
"Belum rasanya aku engga betah pengen pindah aja" jawab Via.
"Betah-betahin Vi kesian ortu kamu".
Via hanya mengangguk.

Beberapa hari kemudian Tisa menuliskan sesuatu di selembar kertas yang isinya:
" Vi, semoga kamu betah ya dipondok. Aku pindah sekolah Vi, aku akan selalu mendoakanmu yang terbaik. Amin. Jaga dirimu baik-baik Vi. Salam Tisa ".


Via menghabiskan waktunya dipondok tanpa Tisa. Sedangkan Tisa sudah masuk di sekolah barunya. Seiring berjalan nya waktu Tisa sangat merindukan suasana pondok. Entah ada yang hilang rasanya. Ya, bukan saja merindukan teman-teman nya melainkan sosok Farel juga. Bagaimana keadaannya sekarang? Baik-baik atau tidak. Tisa pun langsung membuka akun Facebook nya. Seketika itu juga isi beranda Tisa ramai. Tisa yang membaca pun sontak kaget dan tak percaya. " Engga mungkin,  engga mungkin Farel jadian sama Via. Engga mungkin". Tisa pun menangis sejadi jadinya. Kenapa sepupunya itu mengkhianatinya. Padahal Via tau kalo selama ini Tisa dekat dan memendam rasa kepada Farel. Tisa pun langsung mengirim sms pada Via:
" lo jadian Vi sama Farel? Tega lo Vi. Padahal kan lo tau klo gue deket bahkan gue ada rasa sama dia. Kenapa?  Pager makan tanaman lo!!!! ".
Tisa mengirim sms karna ia tau kalau Via membawa handphone secara diam-diam.
" Maafin gue Tis, gue engga tau harus jawab apa. Tiba-tiba dia nembak gue gitu aja. Gue bingung" balas Via.

"Tapi kan lo tau Vi, gue ada rasa sama dia. Gue benci sama lo Vi gue benci!!!".

"Maafin gue Tis, maafin gue".

Tisa tak membalas smsnya lagi. Kesal, marah, emosi kini yang dirasa. Muak akan semuanya. Tiba-tiba Farel meneleponnya.
"Hallo Tis, lo engga papa kan? ".
"Kaya gini lo bilang engga papa rel?".
"Lo nangis Tis, maafin gue Tis gue engga bermaksud ngebuat lo jadi kaya gini. Gue sayang Tis sama lo. Sayang banget"  jelas Farel.
"Kalo lo sayang sama gue. Kenapa lo jadian sama sepupu gue sendiri? Hah!! Gue benci sama lo rel gue benci!!".
Tisa langsung mematikan handphone nya.

Pada akhirnya Tisa mengikhlaskan semuanya. Sampai akhirnya kita bertiga sama sama lulus dari SMA. Farel sempat menghubunginya untuk mengajak kuliah bareng di satu kampus. Namun keadaan tak sesuai dengan yang diharapkan. Farel masuk ke perguruan tinggi di daerah jakarta barat. Sedangkan Tisa di daerah tangerang. Bahkan hubungan antara Farel dan Via tidak lagi satu alias putus. Farel dengan kesibukannya dan Tisa dengan kesibukannya. Karna sama sama sibuk. Mereka berdua jarang mengasih kabar satu sama lain. Bahkan hampir tidak pernah. Dan kabarnya lagi Farel sudah mempunyai couple baru. Tentunya satu kampus dengan nya. Perasaan Tisa biasa saja karna dia sudah tau bagaimana Farel sebenarnya. Tisa pun memutuskan untuk melupakan nya.

TAMAT

Create: Afika Yulia Sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar