Nampak dari kejauhan melihatnya
Bersamaan dengan senyuman yang menghiasinya
Diseberang, terlihat seakan terbalaskan senyum itu
Ya, sepasang dua bola mata..
Kini mendekat dan semakin mendekat
Mata ini, terasa tak sanggup untuk melihatnya
Seakan ingin menjauh dan menjauh
Entahlah karna apa
Sepasang dua bola mata..
Mata ini tau apa saja yang dilihat
Siapa saja yang dikenal
Mata ini pun tau untuk siapa meneteskan air mata
Untuk siapa berbicara
Sepasang dua bola mata..
Takkan ku biarkan mata itu pergi
Karna mata itu tersimpan banyak cerita dan kenangan
By: Afika Yulia
Rabu, 19 November 2014
Jumat, 14 November 2014
Inilah Aku
Inilah aku...
Dengan segala kekuranganku
Dengan segala kepolosanku
Dengan segala keegoisanku
Inilah aku...
Dengan segala ketidakmampuanku
Dengan segala kemarahanku
Dengan segala kesendirianku
Dengan segala kesedihanku
Inilah aku...
Yang diam dalam gelap
Inilah aku...
Yang tersenyum dalam kesedihan
Inilah aku...
Yang tegar dalam segala permasalahan
Inilah aku...
Yang mungkin mulai bosan dengan kehidupan ini
Lelah, capek itulah yang dirasa
Hidup adalah panggung sandiwara
Dimana kita yang jadi pemeran utamanya
Inilah aku...
Yang berusaha ikhlas menerima semuanya
Manis pahitnya kehidupan yang ada.
By: Afika Yulia
Dengan segala kekuranganku
Dengan segala kepolosanku
Dengan segala keegoisanku
Inilah aku...
Dengan segala ketidakmampuanku
Dengan segala kemarahanku
Dengan segala kesendirianku
Dengan segala kesedihanku
Inilah aku...
Yang diam dalam gelap
Inilah aku...
Yang tersenyum dalam kesedihan
Inilah aku...
Yang tegar dalam segala permasalahan
Inilah aku...
Yang mungkin mulai bosan dengan kehidupan ini
Lelah, capek itulah yang dirasa
Hidup adalah panggung sandiwara
Dimana kita yang jadi pemeran utamanya
Inilah aku...
Yang berusaha ikhlas menerima semuanya
Manis pahitnya kehidupan yang ada.
By: Afika Yulia
Rabu, 12 November 2014
Mengapa kau berubah, Sahabat ?
Sahabat...
Mengapa kau berubah?
Berubah disaat itu
Mengapa kau menghilang?
Menghilang ketika aku butuh kalian
Sahabat...
Kau datang dan kau pergi begitu saja
Sedang kau anggap apa aku ini
Permen karet? yang Habis Manis Sepah dibuang?
Sahabat...
Dulu kau selalu ada untukku
Dulu kau selalu ada disampingku
Suka duka kita lalui bersama
Namun kini tak lagi sama
Aku tak lagi mengenali kalian
Kau berubah, kau cuek, kau tak peduli
Bahkan membiarkanku larut dalam kesendirian
Sekarang apa boleh buat
Diri ini tak bisa berbuat apa apa
Kecuali berdoa dan berdoa
Walau kau berubah drastis
Aku takkan pernah berubah
Karna sampai kapanpun kau " Sahabat Terbaikku "
By : Afika Yulia
Mengapa kau berubah?
Berubah disaat itu
Mengapa kau menghilang?
Menghilang ketika aku butuh kalian
Sahabat...
Kau datang dan kau pergi begitu saja
Sedang kau anggap apa aku ini
Permen karet? yang Habis Manis Sepah dibuang?
Sahabat...
Dulu kau selalu ada untukku
Dulu kau selalu ada disampingku
Suka duka kita lalui bersama
Namun kini tak lagi sama
Aku tak lagi mengenali kalian
Kau berubah, kau cuek, kau tak peduli
Bahkan membiarkanku larut dalam kesendirian
Sekarang apa boleh buat
Diri ini tak bisa berbuat apa apa
Kecuali berdoa dan berdoa
Walau kau berubah drastis
Aku takkan pernah berubah
Karna sampai kapanpun kau " Sahabat Terbaikku "
By : Afika Yulia
Selasa, 11 November 2014
Hujan
Langit nampak berwarna gelap
Awan mendung menyelimutinya
Hembusan angin pun ikut bersamanya
Ditambah pula suara petir yang menggelegar
Tak lama air dari langit turun
Turun rintik rintik
Membasahi jalan setapak
Membasahi dedaunan dan ranting
Hujan turun semakin deras
Ku lihat dari jendela, diseberang
Masih banyak kendaraan yang lalu lalang
Ku alihkan mata ini kearah tempat tidur
Seakan jiwa ini sedang malas
Ku beranjak lagi dari tempat tidur
Ku tatap dari jendela
Diseberang, sejumlah anak kecil beralaskan kaki telanjang
Menari - nari dan berjingkrak - jingkrak bergembira
Seakan mennyambut datang nya hujan
Bibir ini tersenyum
Tak ingin lepas dari pandangan itu
Ikut menyambut datangnya hujan
Darimu ya rabbi...
By : Afika Yulia
Awan mendung menyelimutinya
Hembusan angin pun ikut bersamanya
Ditambah pula suara petir yang menggelegar
Tak lama air dari langit turun
Turun rintik rintik
Membasahi jalan setapak
Membasahi dedaunan dan ranting
Hujan turun semakin deras
Ku lihat dari jendela, diseberang
Masih banyak kendaraan yang lalu lalang
Ku alihkan mata ini kearah tempat tidur
Seakan jiwa ini sedang malas
Ku beranjak lagi dari tempat tidur
Ku tatap dari jendela
Diseberang, sejumlah anak kecil beralaskan kaki telanjang
Menari - nari dan berjingkrak - jingkrak bergembira
Seakan mennyambut datang nya hujan
Bibir ini tersenyum
Tak ingin lepas dari pandangan itu
Ikut menyambut datangnya hujan
Darimu ya rabbi...
By : Afika Yulia
Senin, 10 November 2014
Sahabat
Sungguh tak terbayangkan olehku
Kita kan seperti ini
Dulu kita tak saling kenal
Hingga akhirnya kita bisa sedekat ini
Sahabat....
Kau yang selalu ada disaat keadaan ini terpuruk
Kau yang selalu ada disaat keadaan ini gembira
Bahkan kau selalu ada disaat keduanya
Setiap detik, setiap menit
Setiap jam, bahkan setiap hari
Selalu ingat akan senyum manis kalian
Canda dan tawa
Selalu mengiringi langkah kita kedepan
Tangan ini, tangan ini akan
Selalu menggenggam erat tali persahabatan kita
Tuhan..
Jaga selalu persahabatan ini
Jaga selalu hubungan silaturahim ini
Sampai nanti, sampai saatnya akan tiba
By : Afika Yulia
Kita kan seperti ini
Dulu kita tak saling kenal
Hingga akhirnya kita bisa sedekat ini
Sahabat....
Kau yang selalu ada disaat keadaan ini terpuruk
Kau yang selalu ada disaat keadaan ini gembira
Bahkan kau selalu ada disaat keduanya
Setiap detik, setiap menit
Setiap jam, bahkan setiap hari
Selalu ingat akan senyum manis kalian
Canda dan tawa
Selalu mengiringi langkah kita kedepan
Tangan ini, tangan ini akan
Selalu menggenggam erat tali persahabatan kita
Tuhan..
Jaga selalu persahabatan ini
Jaga selalu hubungan silaturahim ini
Sampai nanti, sampai saatnya akan tiba
By : Afika Yulia
Tidaklah aku sendirian
Ku berjalan setapak demi setapak
Ku langkahkan kaki ini perlahan lahan
Ku lihat disekelilingku, namun tak ada siapa siapa
Sendirian... Ya aku sendirian...
Ku lihat langit
Nampak bulan tak kesepian
Bintang selalu menemaninya
Dikala malam
Sendirian..ya sendirian..
Sepi..sunyi..
Sesekali terdengar suara suara aneh
Dan hembusan angin malam menyertainya
Aku pun berfikir dan berfikir lagi
Tidaklah aku sendirian
Sedangkan Tuhan yang maha agung selalu ada
Selalu ada dihati ini.
By : Afika Yulia
Ku langkahkan kaki ini perlahan lahan
Ku lihat disekelilingku, namun tak ada siapa siapa
Sendirian... Ya aku sendirian...
Ku lihat langit
Nampak bulan tak kesepian
Bintang selalu menemaninya
Dikala malam
Sendirian..ya sendirian..
Sepi..sunyi..
Sesekali terdengar suara suara aneh
Dan hembusan angin malam menyertainya
Aku pun berfikir dan berfikir lagi
Tidaklah aku sendirian
Sedangkan Tuhan yang maha agung selalu ada
Selalu ada dihati ini.
By : Afika Yulia
Puisi untuk mu Ibu
MOM
Mom...
Sembilan bulan kau telah mengandungku
Kau membawaku kemana kau pergi
Kau mendidik ku dengan segala upaya mu
Hingga ku tumbuh menjadi anak yang berbakti kepadamu
Mom...
Kini ku sadar selama ini
Aku belum bisa membahagiakanmu
Aku selalu membuatmu kesal dan marah
Sehingga tetesan air mata jatuh ke pipimu
Mom...
Maafkan aku bila ku melukai perasaanmu
Maafkan aku bila ku sering mengecewakanmu
Semua itu semata mata karna aku menyayangimu.
Mom...
Aku tak ingin kehilanganmu
Izinkan aku untuk bisa bersama ibuku lebih lama lagi tuhan..
Satu kata yang ingin ku ucap
" Aku menyayangimu "
By : Afika Yulia
Sabtu, 08 November 2014
Masjid At-Taqwa
Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Cuma ditempat ini lah satu satunya yang paling teduh. Gimana ngk betah kalo dikampus selalu ada ditempat ini. Ngk ada jam mata kuliah selalu disini, ngerjain tugas disini, dan pastinya beribadah pun disini. Haha, pokoknya nyaman bgt deh.
FAMS22
Saat-saat bersama kalian lah aku merasakan arti sebuah persahabatan yang sesungguh nya. Adakalanya kita berbagi suka maupun duka. Canda tawa bahagia bersama. Semoga persahabatan kita akan terus dan berlangsung lama. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)